Senin, 27 Juli 2009

BENCANA AZAB DAN KUTUKAN

BENCANA AZAB DAN KUTUKAN

Oleh: Lia Aminuddin

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Keselamatan Allah atasmu dan rahmat serta keberkahan-Nya.

Wahai Yang Maha Penyayang dari segala penyayang, cukuplah Engkau (Allah) bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia, dan kepada-Nya-lah aku bertawakkal.

Kepadamu-lah penjelasan tentang hari hisab. Sebagian besar bangsa Indonesia mendustakan rahmat Allah. Sesungguhnya mereka menyembah selain Allah dan membuat kemudaratan di negeri ini. Mereka itu adalah orang-orang musyrik yang menjadikan jin sebagai pelayannya ataukah sebagai Tuhannya.Sesungguhnya mereka itu telah melampaui batas.

Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan apabila telah dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami sebagai penjelasan, yaitu surah At Taubah ayat 100, sesungguhnya ayat ini akan menghentikan perbuatan-perbuatan sesat (batil) mereka yang menyerikatkan diri mereka dengan dajjal.

Sesungguhnya sejak dahulu mereka selalu mencari-cari kemudaratan dan sebagian besar pemimpin umat membiarkan umatnya sehingga mereka terjerumus kepada kesesatan dikarenakan mereka bergantung kepada orang-orang yang menyerikatkan Allah dengan iblis.

Hingga datanglah kepada mereka kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah. Dan mereka tidak menyukainya. Sesungguhnya kedatangan Malaikat Jibril membawa perintah Allah berupa laknat azab dan rahmat. Adakah azab Allah itu dapat ditangguhkan apabila peringatan Allah itu telah diturunkan?

Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah.

--------------------------------------------------------------------------------

Mari kita renungkan! Mengapa Allah itu kini membiarkan bangsa kita carut-marut dan kusut seperti ini? Apa sebenarnya yang paling tidak disukai oleh Allah? Di dalam kitab suci-kitab suci Allah tercantum, kemusyrikanlah dosa yang tak diampuni Allah. Coba kita renungkan, adakah kita ini tak melihat kemusyrikan itu telah lama terjadi pada bangsa ini? Dan coba kita renungkan pula, adakah kita pernah menyatakan penolakan kepada para pelaku kemusyrikan? Walaupun mereka jelas telah menyimpangkan ajaran Allah, walaupun mereka jelas telah membangun imperium kemusyrikan.

Kemaslahatan umat tergantung dari rida Allah. Bagaimana mungkin Allah rida kepada bangsa ini kalau sebenarnya telah nyata kita ini sangat bertoleransi kepada kemusyrikan? Tiada pembatasan pada mereka.

Pada bagian tertentu, kita ini memang dapat mensinyalir rasa ketakutan itu, yaitu dari faktor kekuasaan maupun kekuatan metafisis di balik mereka. Kedua hal itu layak ditakuti. Namun menyadarkan bangsa yang telah membiarkan kemusyrikan, sesungguhnya adalah tanggung jawab orang-orang yang menganut ajaran Allah. Bila nasehat individu itu tak berarti apa-apa, maka sepatutnya, kiranya pengayom kemaslahatan umatlah yang melakukannya. Bila saja lembaga-lembaga pengayom iman umat itu mau tegas dan berani menyatakan kesesatan orang-orang yang menjajakan sihir (santet).

Bagaimanapun peranan dukun, paranormal, dan penganut aliran kebatinan banyak memberikan peluang pada kejahatan metafisis. Banyak kemusyrikan dibiarkan berkembang. Manakah ada fatwa yang melarang pameran jenglot dan pameran kemusyrikan itu? Manakah ada fatwa yang melarang praktek-praktek perdukunan? Manakah ada pelarangan menerbitkan media massa dan buku yang menuliskan dan menjajakan kemusyrikan itu? Bahkan mantan Presiden Soeharto pun pernah menghimpun para dukun itu. Malaikat Jibril menyatakan ini sebagai kepundan kemusyrikan. Mungkinkah kita ini yang harus menegur bila kewenangan itu ada pada para ulama dan lembaga-lembaga keagamaan?

Mimpikah aku bertemu Jibril? Sehingga aku meneriakkan ini: Wahai bangsaku, jangan membiarkan kemusyrikan itu lagi! Kita telah dinyatakan Allah sebagai bangsa yang musyrik. Wahai bangsaku, azab Allah sedang diturunkan kepada bangsa kita. Wahai bangsaku, marilah kita bertaubat!

Siapakah yang harus menyatakan bertaubat? Adakah aku yang sebagai rakyat biasa? Sedangkan yang dinyatakan berdosa itu adalah seluruh bangsa kita ini. Adakah aku harus meneriakkan: Wahai pemimpin bangsaku, adakah bertaubat itu tak patut dikemukakan? Mengapa begitu sulit menyatakan taubat itu? Wahai para ulama, tanggapilah kesesatan mereka itu! Jangan membiarkan dajjal menggenangi seluruh negeri kita ini! Adakah kisah kaum Aad dan Tsamud yang dibinasakan Allah itu tak dapat terjadi pada bangsa Indonesia? Setelah dosa-dosa yang telah terjadi itu, adakah dosa kaum Aad dan Tsamud itu serupa dengan dosa bangsa Indonesia? Sedangkan nyata-nyata dosa kita telah jauh melampaui dosa mereka.

Istikharahlah wahai bangsaku! Tanyakan kepada Allah, apakah ini bukan azab Allah? Mengapa tak ada yang mau mendengarkan peringatan Allah itu? Adakah Allah ingin mengangkat azab itu apabila kita tidak bertaubat? Bisa fitnahan dajjal mengalir bersama mereka, umat yang musyrik. Merekalah sekutu dajjal.

Wahai bangsaku, ingatkanlah mereka yang terjerumus oleh rayuan dajjal ! Istana dajjal telah dibangun di Indonesia. Tak kuasa kita membongkarnya. Selama tak ada orang yang mengupayakannya, tak akan dapat kita mengubah nasib bangsa ini.

Saat ini Malaikat Jibril menyertai kita, melalui dia-lah pertolongan Allah itu. Bacalah surah At Taubah untuk memohon ampun dan bacalah surah Al Baqarah ayat 87 untuk melawan tekanan dajjal.

Bencana tekanan dajjal akan membawa bangsa kita semakin terperangkap dalam kesulitan yang tak akan berujung. Kecemasan, kemarahan, keberingasan, kekejian, keputus-asaan, semuanya telah membuat kalut. Tak akan pernah kita sampai kepada pembebasan kesulitan.

Wahai bangsaku, inilah pertolongan Allah. Masih ada waktu untuk bertaubat sebelum saat batasan diturunkannya azab kutukan Allah, yaitu, mulai dari saat kini hingga saat upacara wukuf di Tanah Suci pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah 1419 H. Pada saat wukuf di hari lebaran haji itulah kutukan Allah itu jatuh.

Kepada kaum musyrikinlah azab kutukan itu dijatuhkan. Siapa-siapa yang telah terjerumus bersekutu dengan jin atau iblis dan yang telah membaiatkan kepada mereka ilmu dan kesepakatan janji dengan makhluk jin dan iblis, sebelum waktu yang ditentukan itu, masih ada kesempatan untuk bertaubat. Kepada merekalah azab kutukan itu, dan kepada merekalah doa itu tak akan berbalas.

Tak ada kemungkinan bagi kita untuk mengurangi kehendak Allah ini, karena sesungguhnya santunan rahmat Allah pun sedang tertunda bagi bangsa Indonesia. Kaum Aad dan Tsamud telah menjadi contoh bagi kita. Demikianlah Malaikat Jibril diturunkan Allah untuk menyampaikan peringatan Allah dan untuk membawa azab kutukan Allah itu, namun juga membawa pertolongan Allah.

Hanya sepihakkah pintu pertolongan Allah itu? Sesungguhnya bila bangsa kita ini bertaubat, insya Allah pintu rahmat itu akan dibukakan kembali. Banyak pembatasan telah kita alami. Kini doa bangsa Indonesia pun terbatasi untuk sampai kepada Allah. Bisakah kita melihat itu sebagai tanda murka Allah kepada bangsa Indonesia? Ya Allah, sucikanlah bangsa kami.

Wahai saudara-saudaraku yang tak memahami hukum Allah terhadap kemusyrikan, datanglah kepada Allah, nyatakan taubatmu, jauhkanlah dirimu segera dari iblis! Karena, sesungguhnya setelah waktu yang telah ditetapkan itu, maka ruhmu dan ruh iblis akan terikat dan tak dapat dilepaskan. Adakah kodrat ini baik? Sedangkan di dalam tubuh manusia tak baik bila berisi dua ruh, sehingga keduanya ingin saling melepaskan diri. Penderitaan yang pedih, bila tak dapat melepaskan ikatan itu. Dari keadaan itulah Anda akan tersiksa. Tak berbanding keadaan itu, karena tak akan ada yang bisa menolong.

Adakah kutukan Allah yang tidak kukuh? Takutlah kepada azab Allah. Dapatkah ditarik kembali ketentuan itu bila Allah telah memutuskannya? Sungguh saudara-saudaraku, sadarilah bencana itu, hindarilah kutukan Allah itu!

Kejahatan metafisis sungguh telah melampaui batas. Dari keadaan itulah kemurkaan Allah, sehingga nasib bangsa ini membalik. Sungguh kejahatan metafisis dan kemusyrikan itu adalah muara kemalangan bangsa kita. Bila pemimpin telah mencontohkan kemusyrikan, dan kemusyrikan itu pun telah meliputi rakyatnya, dan para ulama dan pengayom iman umat tak menyatakan penolakannya secara bersungguh-sungguh, maka seluruh bangsa bertanggung-jawab atas kemusyrikan itu. Sesungguhnya demikianlah penilaian Allah yang dinyatakan oleh Malaikat Jibril. Azab kutukan Allah tak akan diturunkan bila penilaian Allah tak sedemikian itu.

Wahai Saudara-saudaraku yang beriman, bacalah surah Al Fatihah dan At Taubah ayat 100, khususnya pada saat acara wukuf di Tanah Suci. Ketentuan Allah kepada orang-orang musyrik itu tidaklah akan berbalas kepada orang yang beriman, melainkan demi untuk memohon perlindungan Allah agar kita terlepas dari perbuatan aniaya mereka yang menjalani kutukan itu. Demi untuk menenangkan mereka, bacakanlah surah At Taubah.

Bencana Metafisis akan terjadi di Indonesia. Selamatkan diri Anda dan keluarga Anda sebelum kutukan itu tiba. Wallahi, seluruh pemberitahuan ini adalah perintah Allah yang dibawa Malaikat Jibril yang disampaikan kepadaku.

QS. At Taubah:1-3

1. (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan daripada Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).

2. Maka Berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.

3. Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Doa Menyingkirkan Diri Dari Kutukan

Membaca surah Al Fatihah

Membaca surah At Taubah: 100

Tidak ada komentar:

Posting Komentar